Ketua
Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri
mengkritisi ajakan golput yang disuarakan kaum muda. Menurutnya, generasi muda
yang memilih tidak menggunakan hak pilihnya, hanya ingin menikmati keberhasilan
pembangunan tanpa mau memperjuangkannya. Padahal, dengan jumlah yang mencapai
60 persen dari sekitar 185 juta pemilih, suara kaum muda menentukan arah bangsa
Indonesia lima tahun mendatang.
"Banyak yang bilang lebih baik golput karena nggak ada yang disukai. Itu tidak mengetahui hak dan kewajibannya. Bagaimana jadinya Indonesia di kemudian hari? 60 juta hanya maunya senang belaka, tapi nggak tahu seperti apa dan bagaimana Indonesia harus dijadikan hebat," kata Megawati saat berorasi dalam kampanye terbuka PDI-P di Lapangan Denggung, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (25/3).
"Banyak yang bilang lebih baik golput karena nggak ada yang disukai. Itu tidak mengetahui hak dan kewajibannya. Bagaimana jadinya Indonesia di kemudian hari? 60 juta hanya maunya senang belaka, tapi nggak tahu seperti apa dan bagaimana Indonesia harus dijadikan hebat," kata Megawati saat berorasi dalam kampanye terbuka PDI-P di Lapangan Denggung, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (25/3).
"Di sini saya lihat perbedaan untuk mengenalkan pendidikan politik yang saya katakan. Mereka yang dengan membunyikan motor hanya mau senang-senang, bukan seperti itu yang namanya Indonesia Raya. Harus menjadi anak muda yang punya lahir dan batin," katanya.
Megawati mengungkapkan, mandat yang diberikan kepada Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) sebagai kandidat presiden dari PDI-P, karena aspirasi masyarakat terutama kaum muda yang menginginkan Indonesia menjadi lebih baik. Selain itu, dipilihnya Jokowi juga karena keinginan mantan Wali Kota Solo itu untuk melakukan perubahan di Indonesia.
"Saya menetapkan beliau jadi capres PDI-P, karena saya melihat bahwa sebuah keadaan di republik ini akan menjadi lebih baik dari waktu-waktu yang lalu," ungkapnya.
Menurut Megawati, pemilihan Jokowi sebagai capres bukan sembarangan. Megawati yang mengenal Jokowi sewaktu memimpin Solo, sempat bertanya tentang keinginan Jokowi.
"Dia jawab, saya ingin rakyat Indonesia berubah. Dia bilang, saya berupaya melakukannya tapi perlu dukungan dari rakyat," jelasnya.
Untuk itu, Megawati meminta dukungan rakyat agar memilih PDI-P pada pileg 9 April nanti. Tak hanya itu, Megawati juga meminta agar simpatisan, kader, dan pengurus PDI-P untuk memantau jalannya penghitungan suara yang dikhawatirkan akan terjadi kecurangan. "Kalau ingin Jokowi menang, tidak ada cara apapun kecuali menjaga TPS, jaga yang namanya suara itu. Supaya kita bisa kumpulkan 20 persen kalau lebih bisa dapat 30 sampai 40 persen ya sudah pasti Pak Jokowi akan menjadi capres dari PDI-P," tegasnya.
Sumber: beritasatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar